Cara Mengatur
Keuangan Usaha
Apakah Anda memiliki usaha dan pernah mengalami kesulitan mengatur
keuangan? Apakah urusan keuangan Anda handel sendiri atau Anda memiliki manajer
keuangan?
Pertanyaan diatas terinspirasi dari banyaknya kasus kekacauan keuangan
pada pengusaha pemula. Mengapa? Rata-rata pengusaha pemula, pada bidang apapun
itu, melakukan hal-hal berikut ini:
1.
Bersemangat
melakukan kerjasama dengan berbagai produsen maupun pengusaha lain à sehingga kurang fokus pada keperluan-keperluan rinci internal
2.
Perhitungan
bisnis terpatri pada selisih harga jual antara harga kulak dengan harga jual
kembali à sehingga kadang namun seringkali pengusaha
melupakan bahwa faktor untung bukan hanya dari pendapatan selisih harga jual
3.
Banyak
melakukan transaksi melalui rekening pribadi maupun cash à
saking semangatnya urusan bisnis masuk ke urusan pribadi
Tentu saja kami beri anak panah seperti di atas karena faktanya
semangat-semangat baik tersebut juga bisa menjadi kelemahan bagi para
pengusaha, terutama pemula yang belum berpengalaman. Hal tersebut bisa sangat
mengganggu stabilitas usaha terutama pada bagian keuangan baik itu dihandel
sendiri maupun dengan manajer, dan apalagi pembahasan rencana atau strategi
selanjutnya.
Oleh karena itu, agar tidak terjadi kekacauan yang membuat tidak
nyaman seperti di atas, maka terapkan tips mengatur keuangan usaha seperti yang
disampaikan pada laman Ciputra Entrepreneurship, berikut ini:
1.
Tentukan
porsi keuangan
Mungkin contoh berikut ini akan bisa mewakili
kira-kira yang bisa Anda lakukan: Untuk langkah awal, Anda bisa mencoba membagi
porsi 30:30:30:10. Porsi 30 persen untuk gaji, 30 persen lagi untuk operasional
perusahaan, seperti sewa kantor, biaya listrik, telepon, fax, transportasi, dan
lain sebagainya. Lalu 30 persen lainnya untuk mengembangkan usaha, dan sisa 10
persen untuk tabungan pribadi.
2.
Pisahkan
rekening pribadi dan usaha
Ini adalah sebuah keharusan, agar transaksi atau
keluar masuknya dana usaha jelas, tidak tercampur dengan transaksi keperluan
pribadi. Selain memudahkan manajer keuangan, ini juga menguntungkan bagi
pemilik usaha mendapatkan report yang aktual.
3.
Jangan
mudah tergoda
Fokuslah pada jenis usaha Anda. Pada saat memulai,
Anda sudah harus berjanji pada diri sendiri untuk fokus pada semua hal terkait
usaha Anda, mulai dari produk, target dan strategi marketing, karyawan,
keuangan, dll. Semua keperluan eksternal terkait, jangan sampai melebar
kemana-mana.